Boedi Utomo
Lahirnya Boedi Utomo diawali dengan keprihatinan dr. Wahidin Soedirohoesodo akan kurangnya dana pendidikan bagi anak-anak di Indonesia.Pada tanggal 20 Mei 1908 terbentuklah organisasi Boedi Otomo yang didirikan oleh soetomo dan kawan-kawan.Boedi Otomo mulai berjuang untuk mengangkat kehormatan orang Jawa dengan memberikan pendidikan dan pengajaran di sekolah.Tanggal 3-5 Oktober 1908,organisasi Boedi Otomo mengadakan kongres di Yogyakarta.
Kesepakatan yang dihasilkan kongres Boedi Otomo adalah sebagai berikut.
1. Boedi Otomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik.
2. Kegiatan terutama ditunjukan pada bidang pendidikan dan kebudayaan.
3. Ruang gerak terbatas , yaitu hanya untuk Jawa dan Madura.
Dalam kongres tersebut, dipilih Raden Adipati Tirtokusumo,Bupati Karang Anyar sebagai ketua, dan pusat organisasi ditetapkan di Yogyakarta.Pada tahun 1918, pemerintah kolonial Belanda membentuk Volksraad.Banyak anggota Boedi Oetomo yang menjadi anggota Volksraad.Ruang gerak Boedi Oetomo yang sempit,yaitu lebih menitikberatkan pada rakyat Jawa, menambah kemunduran Boedi Oetomo.Anggota Boedi Oetomo yang kecewa,mengundurkan diri dan bergabung dengan organisasi yang berwawasan nasional,termasuk dr.Sutomo sendiri.
Pada tahun 1924, dr. Sutomo keluar dari Boedi Oetomo, kemudian mendirikan Indonesische Studie Club.Selain itu, dr. Tjipto Mangunkusumo(salah satu anggota pengurus Boedi Oetomo yang berpandangan maju)juga mengundurkan diri.Pada tahun 1909, dr. Tjipto Mangunkusumo bergabung dengan Indische Partij.Setelah menyadari bahwa Jawa hanyalah salah satu bagian dari daerah terjajah lainnya di Indonesia, maka pada tahun 1930 Boedi Oetomo pun melebarkan sayapnya dengan membuka keanggotaan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Kesepakatan yang dihasilkan kongres Boedi Otomo adalah sebagai berikut.
1. Boedi Otomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik.
2. Kegiatan terutama ditunjukan pada bidang pendidikan dan kebudayaan.
3. Ruang gerak terbatas , yaitu hanya untuk Jawa dan Madura.
Dalam kongres tersebut, dipilih Raden Adipati Tirtokusumo,Bupati Karang Anyar sebagai ketua, dan pusat organisasi ditetapkan di Yogyakarta.Pada tahun 1918, pemerintah kolonial Belanda membentuk Volksraad.Banyak anggota Boedi Oetomo yang menjadi anggota Volksraad.Ruang gerak Boedi Oetomo yang sempit,yaitu lebih menitikberatkan pada rakyat Jawa, menambah kemunduran Boedi Oetomo.Anggota Boedi Oetomo yang kecewa,mengundurkan diri dan bergabung dengan organisasi yang berwawasan nasional,termasuk dr.Sutomo sendiri.
Pada tahun 1924, dr. Sutomo keluar dari Boedi Oetomo, kemudian mendirikan Indonesische Studie Club.Selain itu, dr. Tjipto Mangunkusumo(salah satu anggota pengurus Boedi Oetomo yang berpandangan maju)juga mengundurkan diri.Pada tahun 1909, dr. Tjipto Mangunkusumo bergabung dengan Indische Partij.Setelah menyadari bahwa Jawa hanyalah salah satu bagian dari daerah terjajah lainnya di Indonesia, maka pada tahun 1930 Boedi Oetomo pun melebarkan sayapnya dengan membuka keanggotaan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Indische Partij
Indische Partij (IP) didirikan oleh seorang Indo-Belanda yang merasa sebagai orang Indonesia sejati,yakni Dr. Ernest Francois Eugena Douwes Dekker (Danoedidja Setiabudi), pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung.Ia masih mempunyai hubungan keluarga dengan Edward Douwes Dekker (Multatuli).Ia lahir pada tahun 1874,ayahnya seorang bangsa Belanda dan ibunya seorang wanita Indonesia.E.F.E. Douwes Dekker mendirikan Indische Partij (IP) karena keinginannya untuk melanjutkan Indische Bond,organisasi campuran Asia-Eropa yang berdiri sejak 1898.Indische Partij yang merupakan organisasi politik, semakin kuat setelah bekerja sama dengan dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat(Ki Hajar Dewantara).ketiga tokoh tersebut dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai.
E.F.E. Douwes Dekker berpendapat bahwa bangsa Indonesia dapat mencapai kemerdekaan jika ada kesatuan aksi dalam melawan penjajah.Pendapat tersebut dituangkan dalam majalah Het Tjidschrift dan surat kabar De Express.Tujuan Indische Partij adalah untuk membangun lapangan hidup dan menganjurkan kerjasama atas dasar persamaan ketatanegaran,guna memajukan tanah air Hindia Belanda,dan untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.Indische Partij menggariskan tujuannya secara tegas dan jelas bahwa mereka ingin melepaskan diri dari cengkeraman Belanda,serta ingin membentuk suatu pemerintahan sendiri yang berdaulat di tanah airnya sendiri.
Pada tanggal 4 Maret 1913,Indische Partij ditetapkan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah kolonial Belanda.Pada bulan Agustus 1913, dibentuk “Komite Bumi Putera”oleh tokoh Tiga Serangkai.Melalui komite tersebut, mereka memperingatkan pemerintah kolonial Belanda untuk tidak mengadakan upacara peringatan 100 tahun kemerdekaan Belanda.Tokoh tiga serangkai menulis artikel yang berjudul Als ik Nederlander Was(Seandainya aku orang Belanda…).Artikel tersebut berisi sindiran,jika mereka adalah orang Belanda maka mereka tidak akan mau merayakan kemerdekaan di negara jajahannya.
Pada tahun 1914, Tjipta Mangunkusuma dipulangkan ke Indonesia karena sakit.Sedangkan Suwardi Suryaningrat dan Douwes Dekker baru kembali ke Indonesia pada tahun 1919.Dalam masa pengasingan Suwardi Suryaningrat memanfaatkan waktunya untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah guru di negeri Belanda.Setelah ia mendapatkan ilmu keguruan, ia mengubah jalur perjuangannya dengan mengabdikan diri dalam bidang pendidikan, melalui Taman Siswa yang didirikannya.
Dalam waktu singkat Taman Siswa telah mempunyai murid yang cukup banyak. Ki Hajar Dewantara berusaha menyiapkan generasi muda yang cerdas dan memiliki jiwa nasional dengan semboyan Tut Wuri Handayani.Dalam perkembangannya Taman Siswa tidak hanya menjadi tempat dalam mendidik anak-anak bangsa, melainkan juga menjadi wadah perjuangan dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Namun Organisasi Taman Siswa mendapat tantangan yakni dengan dikeluarkannya Undang-Undang sekolah liar pada tahun 1932.
E.F.E. Douwes Dekker berpendapat bahwa bangsa Indonesia dapat mencapai kemerdekaan jika ada kesatuan aksi dalam melawan penjajah.Pendapat tersebut dituangkan dalam majalah Het Tjidschrift dan surat kabar De Express.Tujuan Indische Partij adalah untuk membangun lapangan hidup dan menganjurkan kerjasama atas dasar persamaan ketatanegaran,guna memajukan tanah air Hindia Belanda,dan untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.Indische Partij menggariskan tujuannya secara tegas dan jelas bahwa mereka ingin melepaskan diri dari cengkeraman Belanda,serta ingin membentuk suatu pemerintahan sendiri yang berdaulat di tanah airnya sendiri.
Pada tanggal 4 Maret 1913,Indische Partij ditetapkan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah kolonial Belanda.Pada bulan Agustus 1913, dibentuk “Komite Bumi Putera”oleh tokoh Tiga Serangkai.Melalui komite tersebut, mereka memperingatkan pemerintah kolonial Belanda untuk tidak mengadakan upacara peringatan 100 tahun kemerdekaan Belanda.Tokoh tiga serangkai menulis artikel yang berjudul Als ik Nederlander Was(Seandainya aku orang Belanda…).Artikel tersebut berisi sindiran,jika mereka adalah orang Belanda maka mereka tidak akan mau merayakan kemerdekaan di negara jajahannya.
Pada tahun 1914, Tjipta Mangunkusuma dipulangkan ke Indonesia karena sakit.Sedangkan Suwardi Suryaningrat dan Douwes Dekker baru kembali ke Indonesia pada tahun 1919.Dalam masa pengasingan Suwardi Suryaningrat memanfaatkan waktunya untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah guru di negeri Belanda.Setelah ia mendapatkan ilmu keguruan, ia mengubah jalur perjuangannya dengan mengabdikan diri dalam bidang pendidikan, melalui Taman Siswa yang didirikannya.
Dalam waktu singkat Taman Siswa telah mempunyai murid yang cukup banyak. Ki Hajar Dewantara berusaha menyiapkan generasi muda yang cerdas dan memiliki jiwa nasional dengan semboyan Tut Wuri Handayani.Dalam perkembangannya Taman Siswa tidak hanya menjadi tempat dalam mendidik anak-anak bangsa, melainkan juga menjadi wadah perjuangan dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Namun Organisasi Taman Siswa mendapat tantangan yakni dengan dikeluarkannya Undang-Undang sekolah liar pada tahun 1932.
Sarekat Islam
Pada tahun 1909,Kyai Haji Samanhudi, saudagar batik dari Solo, mendirikan Sarekat Dagang Islam.
Tujuan organisasi adalah membela kepentingan pedagang Islam dari ancaman dan dominasi pedagang Cina, serta meningkatkan pengamalan ajaran Islam diantara para anggota.
Pada tahun 1911, Sarekat Dagang Islam berubah menjadiSarekat Islam (SI). Perubahan nama diikuti dengan perluasan tujuan, yakni melawan segala bentuk peindasan dan dominasi rasial.
Tokoh SI antara lain Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Haji Agus Salim, Abdul Moeis,dan Suryopranoto.
Khawatir terhadap dukungan dari rakyat kecil, pada tahun 1913, pemerintah kolonial mengeluarkan peraturan yang menetapkan bahwa cabang-cabang SI harus berdiri untuk daerah masing-masing. Peraturan ini dibuat sebagai upaya unuk memecahkan persatuan.
Pada tahun 1916, berlangsung kongres nasional SI pertama di Bandung. Waktu itu SI telah menjadi organisasi pertama di Indonesia, beranggotakan ribuan orang.
Sejak tahun 1917, terjadi perpecahan dalam tubuh SI, dengan adanya SI Putih yang tetap setia kepada garis organisasi SI dan SI Merah yang cenderung ke arah sosialis-komunis. Akhirnya, pada tahun 1922, SI Merah memisahkan diri menjadi Partai Komunis Indonesia.
Pada mulanya SI merupakan organisasi bercorak ekonomi dan agama. Kemudian, coraknya beralih menjadi politik, yang ditandai dengan perubahan nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI) lalu berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
Tujuan organisasi adalah membela kepentingan pedagang Islam dari ancaman dan dominasi pedagang Cina, serta meningkatkan pengamalan ajaran Islam diantara para anggota.
Pada tahun 1911, Sarekat Dagang Islam berubah menjadiSarekat Islam (SI). Perubahan nama diikuti dengan perluasan tujuan, yakni melawan segala bentuk peindasan dan dominasi rasial.
Tokoh SI antara lain Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Haji Agus Salim, Abdul Moeis,dan Suryopranoto.
Khawatir terhadap dukungan dari rakyat kecil, pada tahun 1913, pemerintah kolonial mengeluarkan peraturan yang menetapkan bahwa cabang-cabang SI harus berdiri untuk daerah masing-masing. Peraturan ini dibuat sebagai upaya unuk memecahkan persatuan.
Pada tahun 1916, berlangsung kongres nasional SI pertama di Bandung. Waktu itu SI telah menjadi organisasi pertama di Indonesia, beranggotakan ribuan orang.
Sejak tahun 1917, terjadi perpecahan dalam tubuh SI, dengan adanya SI Putih yang tetap setia kepada garis organisasi SI dan SI Merah yang cenderung ke arah sosialis-komunis. Akhirnya, pada tahun 1922, SI Merah memisahkan diri menjadi Partai Komunis Indonesia.
Pada mulanya SI merupakan organisasi bercorak ekonomi dan agama. Kemudian, coraknya beralih menjadi politik, yang ditandai dengan perubahan nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI) lalu berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
Meskipun tidak menempuh jalur politik, Muhammadiyah mampu menarik banyak pendukung. Pada tahun 1925, organisasi itu telah memiliki cabang di berbagai tempat, terutama di Jawa dan Sumatera. Muhammadiyah amat berperan memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Muhammadiyyah
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H Ahamd Dahlan. Organisasi itu berdiri atas dorongan beberapa orang muridnya dan anggota Budi Utomo.
Muhammadiyah bertujuan mengembangkan ajaran agama Islam, memberantas kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang benar, dan pemahaman ilmu agama Islam di antara para anggota. Dengan tujuan itu, Muhammadiyah menempatkan diri sebagai organiasi sosial keagamaan.
Untuk mencapai tujuannya, Muhammadiyah mendirikan lembaga pendidikan,sosial, masjid, dan penerbitan. Selain itu Muhammadiyah mengadakan berbagai bentuk pertemuan untuk membahas masalah-masalah.
Muhammadiyah bertujuan mengembangkan ajaran agama Islam, memberantas kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang benar, dan pemahaman ilmu agama Islam di antara para anggota. Dengan tujuan itu, Muhammadiyah menempatkan diri sebagai organiasi sosial keagamaan.
Untuk mencapai tujuannya, Muhammadiyah mendirikan lembaga pendidikan,sosial, masjid, dan penerbitan. Selain itu Muhammadiyah mengadakan berbagai bentuk pertemuan untuk membahas masalah-masalah.
No comments:
Post a Comment